JAHAT

Kalian tahu orang sakit hati bisa jahat?
Bagaimanapun bentuknya akan melampiaskan kekesalannya,
Disini aku akan menceritakan jahat versiku
Ketika umur sudah menginjak angka 20 mungkin tindakan ini sangat kekanakan dan tidak dewasa sama sekali.
Disini aku yang menyukai lelaki sebayaku selama kurang lebih 8 tahun, setia menunggu, siapa tahu akan ada mukjizat yang bisa menggetarkan hatinya untuk balik mencintaiku.
Setiap doa selalu ada nama lelaki itu, dan berharap untuk bisa menjadi pacarnya.
Lelaki ini adalah teman lamaku, yang dulu pernah mengutarakan rasa padaku.
Dulu jaman masih awal awal kenal cinta monyet, namun aku tolak lah dia karena aku terlalu takut pada saat itu. Nah karena kejadian pernyataan cinta itulah muncul perasaan suka yang sesungguhnya terhadap lelaki itu.
Bertahun tahun, berganti ganti idaman, namun si lelaki tetap tak tergantikan.
Sampai tibalah saatnya dipertemukan kembali, dan membina pertemanan yang lebih akrab, pertemanan yang aku harapkan akan berlanjut ke hubungan pacaran. Rasa dirasa kenapa aku selalu membantunya, menunggunya, melakukan tindakan duluan dibanding  dia, dia selalu mencariku saat dia hanya membutuhkan bantuanku. Awalnya aku senang karena sangat akrab, tapi rasa dirasa sepertinya dia tidak menaruh rasa lebih kepadaku, tapi aku dengan perasaan ku yang menggebu-gebu menyukainya dan berharap kepadanya.
Suatu hari ku tahu, ternyata dia punya cewek idamannya alias gebetan, tentunya aku merasa kecewa. Dan tak disangka cewek idamannya ternyata sudah punya pacar, kembali senanglah aku karena ada kesempatan untukku kembali, disitu aku belum menyerah.  Hari hari berlalu, bulan pun berganti, ku dengar gosip dari kawanku ternyata si lelaki ini sudah mengutarakan perasaannya kepada cewek lain namun ditolak, dan disini pun aku tertawa terbahak bahak. Dan aku masih belum kapok untuk menunggunya dan berharap kepadanya, lalu bulan pun berganti iseng iseng ku buka profil instagramnya, ternyata semua fotoku yg dia upload ber2 denganku sampai ber4 dengan kawanku yang lain, dihapus olehnya, sesuai harapanku sih karena akhir akhir itu aku terlalu lelah mencintainya, aku ingin berhenti saja karena percuma untukku.  akhirnya kudengar kabar lagi dia sudah jadian dengan cewek yang umurnya lebih tua dari dia,sungguh tidak kusangka. Namun sebelum kudengar kabar terakhir ini, aku sudah merasa bahwa memang dia tidak mempunyai rasa untukku, aku yang terlalu bodoh, benarkan?
Hari itu setelah kumendapat pencerahan, ku memutuskan untuk BERHENTI, bukan lagi menyerah seperti yang dulu dulu.
Mungkin caraku ini tidaklah etis, perlahan ku mulai meng unfollow Instagramnya, memblock linenya dan terakhir aku menghapus pertemanan di facebook, sungguh kekanakan bukan tindakan ku?
Ya biarlah, ini langkah pertamaku untuk benar benar berhenti, langkah selanjutnya kuusahakan untuk tidak berkomunikasi dengannya secara langsung.
Terakhir dia menyapaku untuk meminta bantuanku kembali tapi aku menolaknya mentah mentah dan kemudian secara acuh aku cuek kepadanya.Toh tindakanku tidak merugikan buatnya, tapi ini langkahku untuk menghapus rasa dihati, cukup berlebihan bukan kata kataku?..wkwkwk
Semenjak itu, dia tidak lagi menyapaku meminta bantuanku, aku pun secara pasti juga tidak menyapanya.

Sepele, bisa dibilang kita sudah saling mengenal lebih dari 10 tahun, lama sekali bukan?
Bisa dibilang ini cukup sepele tapi menyedihkan sekali buatku yang bodoh akan cinta ini.
Aku berusaha tidak membencinya karena takut karma, jodoh ga tau sama siapa nantinya, benar tidak?
Maaf ya... hei kau teman lelakiku yang tercinta, aku tak bisa menjadi temanmu yang selalu kau mintai bantuan seperti dulu lagi, aku tidak bisa secara murni hanya berhubungan dengan status teman dengan mu, ingat perasaan ini yang membuatku ingin berjarak dan menjauh dari mu. Jika kita bersama, aku hanya ingin status lebih dari teman yang saling mencinta, sangat pamrih bukan ? Ya dan ini sangat memaksakan cintamu, ini pamrih dengan segala bantuanku yang aku berikan. Iyalah pamrih karna aku menanti, berharap, dan menunggu kamu selama kurang lebih 8 tahun  yang merupakan tindakan konyol yang aku lakukan.
Tapi aku pun juga tidak merasa rugi jika aku menjauhimu, aku merasa lebih tenang, namun aku khawatir apakah hati ini bisa diisi oleh orang lain selain kamu, ya ku tunggu rencana Tuhan.
Saat ini aku sangat membuka lebar hatiku, namun belum ada yang benar benar mengisi penuh hatiku ku. Ketika aku menyesal tidak mendengarkan kalimat ini dari dulu, yaitu " Berharaplah kepada Tuhan, bukan kepada manusia". Kalimat itu yang tepat buat aku. Disini aku juga tidak tahu yang salah siapa, namun biarlah ini terjadi sebagai proses pendewasaanku tentang cinta, aku yakin Rencana Tuhan selalu lebih baik.
Jarak ini mungkin lebih baik, kau juga tidak merasa rugi kan, kehilangan satu temanmu yaitu aku.

Komentar

Postingan Populer