Random Life

Aku penulis blog ini, aku masih anak baru di dunia orang dewasa. Umurku 23 tahun ini.
Aku mulai melihat luasnya kehidupan setelah aku selesai kuliah. Mungkin banyak dari kalian para silent reader yang mulai melihat luasnya kehidupan sebelum mencapai umur sepertiku.
Aku masih proses merintis karir, urusan asmara aku tidak terlalu beruntung seperti para perempuan lain seusiaku. Kalian mungkin bisa membaca blog2 ku sebelumnya.
Awal mula aku membuat blog ini sebenarnya ditujukan untuk satu orang. Namun kini lebih tertarik mengulas isi kehidupan.

Hidup itu panjang ya,
Kadang kita merasa punya tujuan tapi tak tau bagaimana harus melangkah.
Ingin rasanya memulai hal baru namun enggan meninggalkan zona nyaman.
Pikiran sudah jauh kedepan, semua ketakutan dan kekawatiran mulai menyelimuti.
Banyak hal yang harus di raih dalam 1 dekade ini, baik karir yang jelas maupun jodoh yang tepat.
Namun apakah itu semua akan berjalan lancar dan beriringan? Ya jelas tidak.
Hal tersebut gak semudah membalikkan telapak tangan.

Mungkin saja kita masih berada di pikiran naif bahwa semua hal akan happy ending.
Namun kenyataannya tidak, kita mulai menyadari bahwa memang dunia fana ini sungguh amat tidak adil, banyak tempaan tekanan yang bakal menimpa. Mungkin kita harus bermental baja untuk melewati sakit hati dan menahan air mata.
Menangis pun tidak akan menyelesaikan masalah.

Flashback masa kecil, memandang hidup terasa simpel dan menyenangkan, semua akan berlalu, dan aku rindu pikiran polos itu, yang menganggap bahwa semua orang baik.

Oh ya, anak rumahan seperti ku mulai merasakan hawa2 ingin kluar dari rumah, ingin merasakan hidup mandiri tanpa aturan dari orang tua.
Bukan masalah apa2 dengan orang tua, tapi rasa jiwa survive tuh mulai bangkit dan menggebu2, ingin merantau ke kota orang.
Tapi untuk kasus ku, aku sebagai putri sulung di keluargaku, ibuk sangat sulit melepasku untuk tinggal terpisah.
Namun, untuk orang lain yg memang karena kebutuhan hidup untuk merantau, merasakan rindunya pulang ke rumah pun menggebu- gebu.. Iya nggak?

Lalu buat lajang seperti ku, tapi aku juga ga tau para lajang yg lain seperti apa. BTW aku pake bahasa lajang ya biar lebih sopan dibanding kata jomblo hehe. Masalah relationship tuh menurutku bukan ajang laku ga laku, emangnya kita barang coy, tapi itu adalah suatu tanggung jawab buat kita berlatih untuk setia, dan berpegang pada janji yg terikat sebelum nikah. Karena aku masih memegang teguh ajaran bahwa "yg dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia"
Dan aku benar2 cukup menikmati me time, merenung, bisa kemana-mana sendiri, dan yang pasti fokus banget sama diri sendiri.
Gak munafik juga kadang juga merasakan ruang sepi, yang mungkin harus di tempati oleh partner hidup sih, tapi ya masih belum menemukan sih hehe.

Terus aku juga mulai terbiasa mendengarkan berbagai masalah dengan 2 sudut pandang, jadi jatuhnya netral.
Mungkin ini sedikit menyebalkan tapi itu lebih enak rasanya, dibanding harus memihak sana sini, lebih open mind, dan mungkin lebih belajar memahami.

Aku juga belajar sebaik apapun kita, tapi pasti ada yg ga suka sama kita. Aku pun juga seperti itu, sebaik apapun orang itu kalo basic nya aku ga suka, ya ga suka. Di paksa paksain baik ya ujung2 nya tetep ga suka. Aku pun juga ga terlalu banyak berharap semua orang menyukaiku, tapi puji Tuhan aku dikelilingi sahabat2 ku yang masih mau mendengarkan dan menerima kelemahanku, ya semoga kedepannya aku pun dan mereka juga begitu. Tapi aku yakin kedepannya dengan lika liku hidup yang kita jalani masing2, watak kita pun akan berubah ttg cara menyikapi kehidupan, pasti.

Sedikit cerita tentang teman2 ku,
Sebenarnya aku juga tak terlalu paham apa itu sahabat, apakah sahabat harus selalu berkirim pesan anytime, atau meet up saat kangen, selalu curhat atau gimana aku juga ga tau.
Aku punya temen deket bisa dibilang dari TK, SD, SMP, Kuliah..
Kenapa SMA aku ga punya, karna hidup ku ga jelas jaman SMA, kehidupan SMA ku ga terlalu berkesan, ya aloh sedihnya, ingatan terakhir ku ya aku anak IPS yg biasa aja, tapi ada sih temen deket pas jaman kelas 10, beda kelas terus udah jadi jauhhh banget.
Setelah graduation kadang membuat suasana kedekatan tsb membuat renggang dan mungkin malah kek orang ga kenal.
Tapi ada pula temen ku yang lamaa ga ketemu, sekali ketemu curhat panjang kali lebar. Tapi Puji Tuhanlah bisa bertemu seperti mereka.

Lalu untuk dunia kerja, nah aku masih newbie bgt karena baru lulus 1 tahun yang lalu, setelah pengalaman gagal ku yg pernah aku tulis di blog ini juga, aku belajar banyak hal sih, karena sepanjang sekolah aku selalu dikelilingi sobat2 ku, di dunia kerja aku merasa bener2 harus fighting seorang diri, tidak ada pemandu sorak dan pelipur lara.
Harus bener2 nge filter mana fake friend or not. Sumpah sampe sekarang aku ga bisa..
Bukan nya sok suci ya tapi aku ngrasa klo ketemu orang baru ya aku anggap dia baik. Nyambung di ajak ngobrol brarti dia baik. Peduli brati dia baik. Dan ternyata di dunia kerja ga sebaik itu ferguzo.

Tingkat filter dan protect buat diri sendiri harus ditingkatin maksimal.
Ya pantes sih banyak orang2 dewasa yang frustasi, karna emang dunia se keras ini.

Jadi orang dewasa tuh belajar tanpa henti, aku pikir setelah lulus sekolah udah kelar belajar nya, tapi ternyata malah belajarnya lebih susah dibanding pas jaman sekolah. Hehe

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer