Pemulihan

Aku tak tau apa yang aku rasa..
Ketika semua rasa sudah tak terasa..
Kini setelah semua berhenti, rasa dihati pun ikut terhenti..
Kemana derap langkah ku, seperti tak ada tujuan di depan..
Apakah sudah benar langkahku, akupun juga tak tau..
Bagai bumi yang kehilangan mataharinya..
Namun tak sepenting bumi dan matahari..
Sekian lama kamu menjadi pusat tata suryaku, namun kini aku berhenti menjadikanmu pusatku.
Yang ku takutkan adalah aku tak bisa merasa lagi, karena rasaku telah dihabiskan hanya untukmu.
Aku berhenti, menjauh, dan tak peduli, walau tak dipungkiri bayangmu masih berkeliling di sekitarku.
Ku pilih mencintai hatiku, mengasihani diriku, agar aku tak pecah lagi..
Ketika secara perlahan ku rangkai serpihan pecahan, namun kamu bisa menghancurkannya dalam sekejap..
Mencintai namun tak dicinta, menyayangi namun tak disayang.
Karena menunggu kesia sia an merupakan hal yang bodoh.
Nah.! aku ini bodoh, setia menunggumu dengan sia sia.

Perlahan ku mulai memilih jalan baru, apakah ku menemukan sesuatu?
Sesuatu yang masih sangat kabur dan bahkan tak terlihat oleh mataku.
Ku yakin ketika Tuhan membuka jalan pasti ada tujuan..
Kemana arah Tuhan menunjukkan, disitu saya melangkah.
Jangan pikirkan Tuhan dengan logika, karena kejutan hidup selalu diberikannya, tinggal kita tunggu waktunya.

Komentar

Postingan Populer